SEKILAS INFO
: - Jumat, 18-10-2024
  • 4 tahun yang lalu / Dies Natalis SMAN 2 Cikarang Utara ke 35 # Maju Terus SMANDACITRA Ukir Prestasi Demi Nama Baik Almamater
MEMAKNAI  SPIRITUALITAS DENGAN BELAJAR DAN  BERIBADAH DI ERA PANDEMI COVID-19

MEMAKNAI  SPIRITUALITAS DENGAN BELAJAR

DAN  BERIBADAH DI ERA PANDEMI COVID-19

Reportase: HUMAS SMANDA CITRA

Kajian Rutin Islami Online lazim diakronimkan menjadi  KARUNIA merupakan bagian terintegrasi dalam PPK. Sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter  yang berkaitan erat dengan berbagai program prioritas pendidikan nasional. Bila ditelisik lebih dalam, terdapat lima nilai utama pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu religius, nasionalisme, mandiri, integritas, dan gotong royong. Kelima nilai utama ini diharapkan menjadi ruh dari pendidikan nasional.

Demi mewujudkan nilai-nilai utama dalam dunia pendidikan tersebut, seluruh warga sekolah baik pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang bernaung di satu lembaga: SMAN 2 Cikarang Utara mengikuti kegiatan KARUNIA. Untuk edisi bulan Agustus 2021 ini mengusung tema ‘Memaknai Spritualitas dengan Belajar dan Beribadah di Era Pandemi Covid-19’. Digawangi oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dan para guru Pendidikan Agama Islam, pengajian rutin ini digelar di Masjid Ibnu Rusyd yang bertempat di SMAN 2 Cikarang Utara.

Dalam kondisi PPKM Level 4 di tengah gempuran pandemi Covid-19 yang masih merajalela, pengajian dilaksanakan secara virtual. Seluruh warga sekolah  bisa mengikutinya melalui Aplikasi Zoom Meeting, khususnya bagi para peserta didik kelas XI (IPA dan IPS), wali kelas XI, serta para pendidik dan tenaga kependidikan. Sementara itu, bagi peserta didik kelas X dan XII bisa menyaksikan siaran langsung/ live streaming melalui kanal Youtube pada tautan/link https://youtu.be/axTiy2MAggc.

Pukul 08.00 WIB rangkaian acara bergulir dibuka oleh pewara, Hj. Khoeriyah, S.Ag. Diserangkaikan  langsung dengan tahlil bersama dan pembacaan surah Yassin dipandu oleh Ustadz H. Mohammad Jaya, S.Ag. Lima belas menit berlalu, acara dilanjutkan dengan tampilan hadroh (marawis) oleh Tim Ekskul Rohis asuhan Umi Khoeriyah. Sebelas penampil hadroh ini adalah  Mulyana (XII IPS-2);  Januar Ari Prayogo (XII IPS-2);  Akbar Kusuma Dwi Saputro (XII IPS-2);  Gofar Ridwan (XI IPS-3);  Zidni Ilman (XII IPS-2);  Doni (XII IPA-3);  M.Zidan Gimnastiar Al Fatah (XII IPS-1);  M.Rifi Ramadhan (X IPS-2); Siti Salwa Aulia (X IPS-4);  Apricia Dwi Kemala  (XII IPS-5); dan  Raka Nur Ramdhan (XII IPS-3). Mereka melantunkan sholawat dan dua lagu bernuansa Islami.

Selanjutnya kata sambutan kepalaa sekolah. Bapak Drs. Mohammad Ilham Hasan, M.M. menyampaikan tujuan diselenggarakannya pengajian rutin bagi warga sekolah.

“Semoga acara Kajian Rutin Islami Online ‘KARUNIA’ ini memberikan manfaat dan berlimpah berkah bagi kita semua. Semoga kita bisa mengikutinya dan mengambil hikmah dari ceramah yang akan disampaikan oleh ustadz  nanti”, harap Kepala Sekolah di akhir sambutannya.

Sebelum mulai menyimak tausiah, seluruh jamaah yang mengikuti pengajian baik secara langsung maupun secara daring, diajak untuk meresapi pembacaan kalam Ilahi yang dilantunkan oleh Ananda Salwa Naza dari Kelas X IPS-3. Dengan suaranya yang merdu, menggiring partisipan pengajian larut dalam suasana khusyuk.

Tibalah saatnya mendengarkan dan mencermati ceramah. Ustadz H. Wahyudin, M.Pd.I , seorang Pengawas PAI Kemenag Kab. Bekasi, juga seorang penulis dengan tiga buku tunggal yaitu Mualaf Literasi (termasuk buku best seller), Literasi Spiritual, dan Khotbah Berbasis Literasi Spriritual. Ustadz yang lahir di Bekasi tanggal 3 Juni1970 ini memiliki moto hidup “Setiap peristiwa akan menginspirasi dunia dengan karya literasi” dan “Jadilah insan bermanfaat sehingga semua kebaikan mengalir sebagai amal jariyah.”

Intisari dari tausiyah yang disampaikan penceramah di antaranya sebagai berikut.

1. Sumber dari dinamika kehidupan manusia adalah agama.

2. Spiritualitas menjadikan manusia menjadi manusia.

3. Spiritualitas menjadi standar menjadikan manusia seutuhnya.

4. Puncak dari kecerdasan spritualitas yaitu: yakinlah bahwa semua manusia berpeluang menjadi insan cerdas.

Merunut dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna kata spritualitas adalah sumber motivasi dan emosi pencarian individu yang berkenaan dengan hubungan seseorang dengan Tuhan. Wahyu dan akal menjadi sumber spritual, yang selanjutnya ditunjang oleh enam Rukun Iman dan lima Rukun Islam. Sementara itu dalam konteks ke-Indonesia-an, dilengkapi dengan Pancasila dan UUD 1945. Sehingga kemudian lahirlah pelajar Islam  yang selalu memegang teguh dan berinteraksi kepada Al Qur’an, Al Hadits, dan pendapat para ulama (MUI).

Cara membangun spritualitas melalui aktivitas belajar dilakukan dengan cara menanamkan konsep belajar sepanjang hayat, menggagas cita-cita dan cinta masa depan, serta siap mengisi ruang di Era Emas tahun 2045 mendatang . Pelajar Pancasila melalui dunia pendidikan diharapkan mampu mewujudkan visi pendidikan Indonesia. Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, daan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, keakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Ini merupakan target pendidikan yang berkualitas.

Lalu, apa saja indikator spiritulitas manusia itu? Indikatornya adalah 1) berkomitmen kebangsaan; hubbul wathoni minal imaan; 2) toleransi antarumat beragama; 3)  antikekerasan; dan 4) akomodatif terhadap kebudayaan lokal. Hal ini ditunjang dengan sikap terbuka (Q.S. Annisa: 59), ikhlas (Q.S. Al Bayyinah:5), lembut dan menerima perbedaan (Q.S. Al Hujraat: 13), sikap hormat (Q.S. Al Kafirun), dan selalu berpikir positif (Q.S. Al Hasyir: 18).

Strategi penguatan spiritualitas dengan implementasi ibadah di era pandemi Covid-19  dapat diejawantahkan dalam:

a. membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah;

b. menyadari bahwa manusia sebagai khalifatul fil ard (leader);

c. agama harus dapat menjadi landasan spiritual, moral, dan etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena Indonesia tidak dapat terlepas dari nilai-nilai agama; dan Kementerian Agama mengupayakan agar moderasi beragama menjadi bagian dari carapandang pemerintah dalam merencanakan pembangunan nasional, dan dalam membangun sumber daya manusianya.

Di akhir ceramah, Ustadz Wahyudin menyampaika harapan,”Jadilah insan spritualitas menuju bahagia dunia akhirat.”

Dua setengah jam berlalu, acara diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh penceramah. Ditutup oleh pewara, KARUNIA edisi Agustus 2021 usai. Semoga seluruh warga sekolah mendapatkan hikmah dan mengalir keberkahan dari Sang Pemilik Semesta.

KARUNIA, Insya Allah berkah!

(Cikarang Utara, 7 Agustus 2021)

TINGGALKAN KOMENTAR